Dinding pada rumah merupakan pondasi utama dari bangunan. Maka dari itu, harus dibangun sebaik-baiknya dengan menggunakan kualitas yang bagus serta dibangun dengan ahli serta pada lahan yang baik juga. Namun, terkadang sebaik-baiknya bangunan rumah, bisa terjadi muncul retakan yang mengindikasikan sebuah masalah. Berikut adalah macam-macam tanda dari dinding yang retak berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya.
Retakan kecil
Terdapat garis halus yang kecil pada permukaan dinding yang mengindikasikan bahwa retakannya belum terlalu menimbulkan masalah.
Retakan besar
Terdapat garis retakan yang cukup besar, melebar, dan lebih dalam yang menunjukkan adanya masalah struktural pada bangunan rumah yang mulai serius dan perlu perbaikan.
Retakan diagonal
Terdapat retakan yang garis panjang yang membentang secara diagonal yang menunjukkan adanya tekanan atau pergerakan yang tidak merata pada dinding.
Retakan horizontal
Terdapat retakan garis horizontal yang umumnya di bagian bawah tembok yang mengindikasikan adanya tekanan dari tanah atau pondasi bangunan rumah yang tidak stabil.
Dari berbagai macam tanda-tanda retakan yang muncul pada dinding rumah, terdapat berbagai macam faktor, yaitu:
Faktor lokasi
Melibatkan kondisi tanah bangunan rumah berdiri. Misalnya, bangunan yang terletak di daerah persawahan atau rawa-rawa memiliki risiko retakan yang lebih tinggi karena tanahnya cenderung basah. Sebaliknya, bangunan yang berada di tanah kering cenderung akan jauh lebih stabil.
Pergerakan tanah yang tidak merata
Pergerakan tanah yang tidak merata umumnya disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi atau terdapat perubahan struktur tanah lainnya bisa menyebabkan pergerakan yang tidak seragam bangunan rumah yang akan menyebabkan retak pada dinding.
Fondasi rumah yang tidak stabil
Fondasi yang lemah atau tidak cocok dengan kondisi tanah dapat menyebabkan retakan pada dinding. Kegagalan struktural juga bisa disebabkan oleh beban yang berlebihan atau terdapat benturan yang keras.
Pengaruh cuaca
Ekstremitas cuaca seperti hujan berkepanjangan atau suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi dinding. Ketika cuaca panas, material bangunan akan mengembang, sementara curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan penyusutan material, yang pada akhirnya bisa menyebabkan retakan pada dinding.
Campuran semen dan penggunaan cat yang tidak tepat
Kualitas campuran semen yang digunakan sebagai perekat struktur dinding sangat penting. Jika proporsi antara pasir, semen, dan air tidak sesuai, ini bisa mengakibatkan retakan pada dinding. Selain itu, penggunaan merek cat yang berbeda pada setiap lapisan juga dapat menyebabkan retakan pada dinding. Pastikan untuk memilih cat berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan bangunan Anda.
Untuk mengatasi dinding yang retak dapat dilakukan sendiri dengan beberapa cara berikut. Pertama Anda harus mengidentifikasi penyebab dari retaknya dinding, kemudian bersihkan dan persiapkan area dinding yang retak dan area sekitarnya. Selanjutnya, aplikasikan wall-filler pada area dinding yang retak dan setelahnya lakukan repaint dan finishing. Setelah cara berikut sudah diterapkan, Anda harus melakukan beberapa pencegahan supaya dinding retak pada rumah tidak akan terjadi lagi di masa depan. Namun, jika keretakan pada dinding yang cukup parah, Anda bisa berkonsultasi dengan ahlinya atau kontraktor.
Jika Anda sedang mencari hunian yang nyaman, hangat, dan aman, Ray White Project Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual/beli, atau sewa rumah/properti lainnya bersama Ray White Project Commercial. Dapatkan informasi lebih lengkap di https://projects.raywhite.co.id/. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!
Share