logo-raywhite-offcanvas

09 Dec 2025 NEWS 2 min read

Lonceng Peringatan Investor: Pajak Properti Asing di Malaysia Siap Melonjak Dua Kali Lipat pada 2026

Dalam dunia investasi properti, waktu adalah uang. Pepatah ini tampaknya akan menjadi sangat harfiah bagi para investor asing yang sedang melirik pasar properti Malaysia. Sebuah perubahan regulasi signifikan telah diumumkan dan siap mengguncang kalkulasi biaya pembelian properti: per tanggal 1 Januari 2026, tarif pajak Memorandum of Transfer (MOT) untuk warga negara asing dikabarkan akan mengalami kenaikan drastis dari 4% menjadi 8%. Bagi Anda yang belum familier, Memorandum of Transfer atau MOT adalah dokumen legal krusial yang berfungsi untuk memindahkan kepemilikan nama pada sertifikat properti dari pengembang atau penjual kepada Anda sebagai pembeli. Di Indonesia, kita mengenalnya dengan istilah Bea Balik Nama (BBN). Selama ini, angka 4% dianggap sebagai biaya standar yang masih masuk akal dalam komponen biaya transaksi. Namun, kebijakan baru yang akan menggandakan angka ini menjadi 8% jelas bukan perubahan yang bisa dipandang sebelah mata, karena ini berdampak langsung pada modal awal yang harus Anda keluarkan. Mari kita bicara angka riil untuk melihat seberapa besar dampaknya. Bayangkan Anda berencana membeli sebuah unit apartemen mewah di Johor Bahru dengan harga RM 1.000.000. Dengan tarif lama 4%, biaya MOT yang perlu Anda siapkan adalah RM 40.000. Namun, jika Anda menunda keputusan pembelian hingga lonceng tahun baru 2026 berbunyi, biaya untuk properti yang sama akan melonjak menjadi RM 80.000. Selisih RM 40.000 atau setara dengan sekitar Rp140 juta rupiah tersebut adalah "uang hangus" yang seharusnya bisa menjadi keuntungan investasi Anda, namun terpaksa hilang hanya karena faktor penundaan waktu. Perubahan kebijakan ini merupakan sinyal keras bagi investor asing untuk segera bergerak. Pemerintah Malaysia mungkin memberlakukan ini untuk menyeimbangkan pasar atau meningkatkan pendapatan negara, namun bagi investor cerdas, ini adalah periode emas terakhir. Jendela waktu yang tersisa menuju Januari 2026 sebenarnya tidak sepanjang yang dibayangkan. Proses pembelian properti lintas negara, mulai dari pemesanan unit, persetujuan pinjaman (jika ada), hingga penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sales and Purchase Agreement), memakan waktu berbulan-bulan. Menunggu hingga akhir tahun 2025 sangat berisiko membuat dokumen Anda terlambat diproses dan terkena tarif baru. Kesimpulannya, kenaikan pajak MOT ini mengubah strategi investasi di Malaysia dari "tunggu dan lihat" menjadi "sekarang atau tidak sama sekali". Membeli properti saat ini bukan hanya tentang mengamankan aset di lokasi strategis seperti Johor-Singapore Special Economic Zone, tetapi juga tentang strategi penghematan biaya legalitas yang masif. Jangan biarkan keuntungan masa depan Anda tergerus oleh kenaikan regulasi; amankan aset Anda sebelum tarif baru berlaku dan pastikan Anda berkonsultasi dengan agen properti tepercaya untuk mempercepat proses legalitas transaksi Anda.