Menyewa apartemen tahunan kini menjadi pilihan populer bagi para pekerja muda, pasangan baru menikah, hingga mahasiswa perantau yang membutuhkan tempat tinggal praktis tanpa harus terbebani oleh cicilan jangka panjang seperti membeli rumah. Namun, di balik kepraktisan tersebut, biaya sewa apartemen bisa menjadi pengeluaran terbesar dalam kehidupan bulanan jika tidak direncanakan dengan baik.
Apalagi harga sewa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang hingga Surabaya terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai tips menyewa apartemen tahunan agar lebih hemat secara finansial. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap tinggal di lingkungan yang nyaman dan strategis tanpa harus menguras tabungan. Berikut panduan lengkapnya.
10 Tips Menyewa Apartemen Tahunan agar Hemat
Jika Anda berniat untuk menyewa apartemen tahunan tapi memiliki dana yang terbatas. Berikut 10 tips menyewa apartemen tahunan agar lebih hemat
1. Tentukan Budget Maksimal dan Patuhilah
Kesalahan paling umum saat menyewa apartemen adalah tergoda oleh unit yang terlihat menarik tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial jangka panjang. Padahal, menyewa apartemen bukan hanya soal sanggup membayar di bulan pertama, tetapi juga konsisten selama setahun penuh. Idealnya, biaya sewa tidak melebihi 30% dari total pendapatan bersih bulanan. Misalnya, jika gaji kamu Rp8 juta per bulan, maka maksimal budget sewa yang masih aman adalah sekitar Rp2,4 juta per bulan atau Rp28,8 juta per tahun.
Jika kamu ingin lebih hemat, targetkan sewa hanya 20% dari penghasilan sehingga masih ada ruang untuk tabungan, dana darurat, dan kebutuhan lain. Setelah menentukan angka maksimal, jangan melampaui batas tersebut meskipun ada apartemen yang terlihat sangat menggoda dengan fasilitas lengkap namun harganya di luar kemampuan. Ingat, tinggal nyaman itu penting, tapi stabilitas finansial jauh lebih penting.
2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Negosiasi Sewa
Tidak banyak orang tahu bahwa harga sewa apartemen bisa berbeda tergantung waktu kamu mencarinya. Biasanya, pemilik apartemen lebih fleksibel memberi diskon atau potongan harga saat musim sepi penyewa, seperti di awal tahun (Januari–Maret) atau saat mendekati akhir tahun ketika banyak orang menunda kepindahan karena fokus ke hari libur. Di momen seperti ini, kamu bisa mendapatkan penawaran yang jauh lebih murah dibandingkan saat musim ramai seperti setelah lebaran atau menjelang tahun ajaran baru.
Jika Anda sudah menemukan apartemen incaran, jangan langsung mengambil keputusan. Simpan dulu kontak pemilik dan pantau harganya beberapa waktu. Kamu juga bisa bertanya, “Apakah ada diskon jika saya mulai sewa bulan depan atau membayar untuk satu tahun sekaligus?” Pertanyaan seperti ini sering kali membuka peluang negosiasi yang tidak bakal terjadi jika kamu langsung setuju tanpa tawar-menawar.
3. Bandingkan Harga dari Berbagai Platform dan Sumber
Saat ini, mencari apartemen tidak harus datang langsung ke lokasi. Ada banyak platform online seperti OLX, Marketplace Facebook, Travelio, Jendela360, Mamikos hingga grup komunitas apartemen di Telegram atau WhatsApp yang menyediakan informasi lengkap sewa apartemen tahunan. Namun perlu diingat, harga yang ditampilkan secara online sering kali lebih tinggi dibandingkan harga langsung dari pemilik.
Oleh karena itu, setelah menemukan unit incaran, coba cari kontak langsung pemiliknya atau datang ke lobi apartemen dan bertanya kepada security atau petugas resepsionis apakah ada unit yang disewakan langsung untuk tahunan.
Dengan begitu, kamu bisa menghindari biaya komisi agen dan mendapatkan harga yang lebih murah. Selain itu, jangan terpaku pada satu gedung saja. Bandingkan minimal tiga hingga lima opsi dengan lokasi dan fasilitas serupa agar kamu tahu harga pasaran dan bisa memilih yang paling masuk akal.
4. Pilih Unit Semi Furnished atau Unfurnished untuk Penghematan Jangka Panjang
Apartemen full furnished memang terlihat menggoda karena kamu bisa langsung pindah tanpa harus membeli perabot apapun. Namun, sebagian besar apartemen full furnished memiliki harga sewa lebih mahal, bahkan bisa selisih hingga 20–30% dibandingkan unit semi furnished atau unfurnished. Jika kamu punya perabot sendiri atau bersedia membeli perlengkapan secara bertahap, memilih unit semi furnished (yang biasanya hanya berisi kitchen set, AC, dan lemari) bisa lebih hemat untuk jangka panjang.
Perabot seperti kasur, meja, kursi, dan rak bisa kamu beli dari toko second atau marketplace preloved dengan harga jauh lebih terjangkau. Bahkan nantinya, jika kamu pindah, perabot tersebut tetap menjadi milikmu. Strategi ini membuat biaya sewa tahunan jadi jauh lebih ringan sekaligus membangun aset perlahan-lahan.
5. Ajukan Pembayaran Full Setahun untuk Mendapat Diskon Tambahan
Banyak pemilik apartemen lebih suka penyewa yang membayar langsung untuk satu tahun penuh karena dianggap lebih aman dan pasti. Di sinilah kamu bisa memanfaatkan peluang negosiasi dengan menawarkan pembayaran tahunan sekaligus. Biasanya, pemilik unit akan bersedia memberi potongan harga 5% hingga 15% jika kamu bayar langsung tanpa cicilan. Misalnya harga sewa Rp36 juta per tahun atau Rp3 juta per bulan, kamu bisa menawar menjadi Rp32 juta jika bayar langsung.
Selisih ini bisa menghemat jutaan rupiah dibandingkan membayar bulanan. Jika kamu belum punya dana sebesar itu, coba pertimbangkan untuk menyewa bersama teman (co-living) atau menabung beberapa bulan sebelumnya khusus untuk biaya sewa tahunan. Dengan strategi ini, kamu tidak hanya lebih hemat, tetapi juga lebih tenang karena tidak perlu pusing setiap bulan memikirkan bayar sewa.
6. Cek Secara Detail Apa Saja yang Sudah Termasuk dalam Biaya Sewa
Banyak penyewa yang langsung setuju dengan harga sewa tanpa memahami apa saja yang sudah termasuk di dalamnya. Padahal, biaya tambahan seperti listrik, air, kebersihan, parkir, hingga maintenance bulanan bisa membuat pengeluaran membengkak jika tidak dihitung sejak awal.
Oleh karena itu, sebelum menandatangani kontrak, tanyakan dengan jelas, apakah harga sewa sudah termasuk IPL (iuran pengelolaan lingkungan), listrik, wifi, atau parkir kendaraan? Jika belum termasuk, hitung secara kasar total biaya bulanannya agar kamu tahu berapa pengeluaran real setiap bulan.
Misalnya sewa Rp2,5 juta tetapi IPL Rp500 ribu, listrik sekitar Rp300 ribu, dan parkir motor Rp150 ribu, berarti kamu sebenarnya membayar Rp3,45 juta per bulan. Dengan memahami total biaya secara transparan, kamu bisa membuat keputusan lebih bijak dan tidak tertipu oleh harga sewa murah yang ternyata hanya sekadar ilusi.
7. Pilih Lokasi yang Strategis Tapi Tidak Terlalu Premium
Apartemen di pusat kota seperti Sudirman, Thamrin atau Kuningan memang terlihat prestisius, tetapi harga sewanya jauh lebih tinggi. Padahal kamu bisa mendapatkan apartemen dengan fasilitas serupa hanya dengan berpindah sedikit ke area sekitar seperti Cawang, Pancoran, atau Kalibata yang akses transportasinya sama-sama mudah.
Kuncinya adalah memilih lokasi yang dekat dengan akses transportasi publik seperti KRL, MRT, LRT atau busway sehingga kamu bisa menghemat biaya transportasi harian. Jangan hanya tergiur tinggal di area yang terkenal, tetapi pertimbangkan efisiensi biaya dan waktu tempuh. Tinggal di apartemen yang sedikit lebih jauh tetapi bisa diakses dengan satu kali naik KRL bisa lebih hemat dibanding tinggal di pusat kota namun harus sering membayar parkir atau transportasi online yang mahal.
8. Perhatikan Kontrak Sewa dan Klausul Pembatalan
Kontrak sewa adalah dokumen penting yang menentukan hak dan kewajiban kamu sebagai penyewa. Jangan pernah menandatangani tanpa membaca detailnya terlebih dahulu. Pastikan kontrak mencakup durasi sewa, jadwal pembayaran, kondisi kenaikan harga, peraturan denda jika terlambat bayar, hingga kebijakan pembatalan jika kamu ingin pindah sebelum masa sewa habis. Banyak penyewa yang akhirnya rugi karena harus kehilangan deposit besar hanya karena tidak memahami peraturan sejak awal.
Jika memungkinkan, minta agar klausul pembatalan dibuat fleksibel, misalnya kamu bisa membatalkan sewa sebelum jatuh tempo dengan pemberitahuan satu bulan sebelumnya tanpa kehilangan seluruh deposit. Dengan begitu, kamu tetap punya ruang untuk berpindah jika tiba-tiba ada perubahan kondisi seperti pindah kerja atau kebutuhan mendadak.
9. Cek Kondisi Unit Secara Detail dan Dokumentasikan
Sebelum resmi pindah, lakukan pengecekan fisik unit secara menyeluruh. Pastikan semua fasilitas berfungsi dengan baik seperti AC, kamar mandi, lampu, kompor, saluran air hingga stop kontak. Jika menemukan kerusakan, segera laporkan kepada pemilik dan dokumentasikan dalam bentuk foto atau video sebagai bukti agar kamu tidak disalahkan di kemudian hari saat meninggalkan unit. Banyak penyewa yang harus membayar biaya perbaikan padahal kerusakan terjadi sebelum mereka tinggal.
Dengan dokumentasi awal yang lengkap, kamu bisa melindungi deposit dan menghindari konflik dengan pemilik. Selain itu, kamu juga bisa menawar harga jika menemukan kerusakan ringan yang belum diperbaiki, misalnya meminta diskon dengan alasan kamu yang akan memperbaikinya sendiri.
10. Pertimbangkan Sharing Unit untuk Mengurangi Beban Biaya
Jika kamu tinggal sendiri dan merasa biaya sewa masih terlalu tinggi, pertimbangkan untuk sharing apartemen dengan teman atau rekan kerja. Sistem co-living seperti ini sudah umum dilakukan di kota besar dan terbukti bisa memangkas biaya sewa hingga 50%. Misalnya kamu menyewa apartemen dua kamar dengan harga Rp4 juta per bulan, lalu membaginya dengan teman sehingga masing-masing hanya membayar Rp2 juta.
Namun, pastikan kamu memilih teman sekamar yang cocok secara gaya hidup agar tidak terjadi konflik. Buat kesepakatan sejak awal mengenai pembagian tugas kebersihan, aturan tamu hingga pembagian biaya listrik dan air. Dengan sistem yang jelas, tinggal bersama bisa menjadi solusi hemat sekaligus menyenangkan.
Menyewa apartemen tahunan memang membutuhkan perencanaan matang agar tidak menjadi beban finansial. Mulailah dari menentukan budget yang realistis, memilih waktu yang tepat untuk negosiasi, hingga membandingkan berbagai pilihan sebelum mengambil keputusan. Jangan hanya tergiur fasilitas mewah atau lokasi prestisius tanpa mempertimbangkan biaya tambahan yang tersembunyi.
Selalu ingat bahwa tinggal nyaman bukan berarti harus mahal. Dengan strategi seperti memilih unit semi furnished, membayar langsung tahunan, hingga sharing bersama teman, kamu bisa memiliki tempat tinggal nyaman tanpa harus mengorbankan tabungan dan stabilitas finansial.
Pada akhirnya, keputusan menyewa apartemen harus seimbang antara kebutuhan, kenyamanan, dan kemampuan finansial. Jika kamu menerapkan tips di atas dengan bijak, bukan tidak mungkin kamu bisa menikmati hidup nyaman di apartemen impian tanpa merasa terbebani setiap akhir bulan. Tinggal pintar, hidup lebih hemat!
Jika Anda sedang mencari proyek properti primary yang potensial untuk investasi atau tempat tinggal, serahkan pada Ray White Projects Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di Ray White Projects Find a home that suits your lifestyle with Ray White.