logo-raywhite-offcanvas

10 Dec 2025 NEWS 9 min read

Cara Mengecek Kondisi Air Bersih Sebelum Membeli Rumah

Membeli rumah bukan hanya soal lokasi strategis, harga terjangkau, atau desain bangunan yang menarik. Salah satu faktor yang sering kali terlewat tetapi sangat penting adalah kondisi air bersih di rumah tersebut. Air bersih menjadi kebutuhan utama untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan membersihkan rumah.
Jika kualitas air tidak layak, maka penghuni rumah akan merasakan berbagai dampak mulai dari kulit iritasi, kerusakan perabot, hingga risiko kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, mengecek kondisi air bersih sebelum membeli rumah wajib dilakukan agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara mengecek kualitas air bersih dari berbagai aspek, apa saja yang harus diperhatikan, dan bagaimana memastikan bahwa rumah yang akan dibeli memiliki sumber air yang aman dan layak bagi kebutuhan jangka panjang.
Pentingnya Memeriksa Kualitas Air Sebelum Membeli Rumah
Kualitas air bersih memiliki pengaruh langsung terhadap kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Banyak calon pembeli yang hanya fokus pada tampilan fisik rumah tanpa menyadari bahwa air yang keruh, berbau, atau penuh endapan dapat menjadi tanda adanya masalah pada instalasi air, sumur, atau suplai dari PDAM.
Air yang tidak layak pakai dapat menyebabkan biaya tambahan untuk perbaikan pipa, pemasangan filter, atau bahkan pengeboran sumur baru. Jika kualitas air buruk berlangsung dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak pada kesehatan kulit, gangguan pencernaan, hingga kontaminasi bakteri yang membahayakan.
Selain itu, air yang keras atau mengandung zat besi berlebih dapat merusak alat rumah tangga seperti mesin cuci, pemanas air, shower, hingga keran di dapur. Dengan memeriksa kondisi air sejak awal, calon pembeli dapat menghindari risiko pengeluaran tak terduga dan memastikan rumah benar-benar layak huni.
Mengecek Sumber Air: PDAM atau Sumur Bor
Sumber air di setiap rumah bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi dan infrastruktur setempat. Pada sebagian besar kawasan perkotaan, rumah biasanya menggunakan air dari PDAM. Sementara itu, di kawasan suburban atau pedesaan, banyak rumah yang mengandalkan sumur bor atau sumur gali. Kedua jenis sumber air ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Air PDAM umumnya melalui proses filtrasi dan pengawasan kualitas, sehingga lebih stabil dan aman. Namun, di beberapa daerah, pasokan air PDAM bisa tidak merata atau tekanan airnya rendah, sehingga pengguna perlu memastikan bahwa rumah tersebut berada di area dengan suplai air yang baik.
Di sisi lain, sumur bor dapat memberikan pasokan air yang lebih privat dan stabil, tetapi kualitas airnya sangat dipengaruhi kondisi tanah sekitar. Jika tanah banyak mengandung besi, air sumur dapat terlihat kekuningan dan memiliki bau logam. Calon pembeli perlu menanyakan kepada pemilik rumah atau agen properti mengenai sumber air yang digunakan dan bagaimana kondisi pasokannya selama ini.
Mengamati Warna Air Secara Langsung
Langkah paling sederhana untuk mengecek kualitas air adalah dengan mengamati warna air secara langsung. Air yang benar-benar bersih biasanya tidak berwarna dan terlihat jernih ketika ditampung di dalam gelas bening. Jika air terlihat kekuningan, kecoklatan, atau keruh, maka hal ini menjadi tanda adanya kandungan zat tertentu seperti besi, mangan, atau sedimen lumpur.
Air yang berubah warna ketika keran baru pertama kali dibuka bisa menandakan adanya karat pada pipa bagian dalam. Warna air yang kehitaman biasanya berkaitan dengan kandungan mangan yang tinggi, sedangkan warna kekuningan menunjukkan kadar besi yang berlebih. Dengan melakukan pengecekan sederhana ini, calon pembeli dapat mengetahui indikasi awal mengenai kebersihan air sebelum melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.
Mengecek Bau Air untuk Menilai Kebersihan
Selain warna, bau air juga dapat menjadi indikator penting dari kondisi air bersih. Air yang berkualitas baik seharusnya tidak memiliki bau sama sekali. Jika air mengeluarkan aroma yang tidak sedap seperti bau besi, bau tanah, bau kaporit yang berlebihan, atau bahkan bau belerang hal ini dapat menandakan adanya kontaminasi. Bau besi biasanya terkait dengan kandungan logam tinggi dalam air tanah. Sementara itu, bau belerang menunjukkan kemungkinan keberadaan zat sulfur akibat aktivitas geologi tertentu.
Jika menggunakan PDAM, bau kaporit sebenarnya hal yang wajar karena itu bagian dari proses sterilisasi. Namun, jika aromanya terlalu menyengat, bisa jadi konsentrasi klor terlalu tinggi. Pemeriksaan bau harus dilakukan secara langsung dengan menampung air dalam wadah terbuka dan membiarkannya selama beberapa menit untuk memastikan bahwa aromanya datang dari sumber air, bukan dari instalasi pipa.
Memeriksa Rasa Air untuk Deteksi Masalah Tersembunyi
Meskipun terdengar tidak nyaman, menguji rasa air adalah salah satu metode paling efektif untuk mendeteksi masalah yang tidak bisa terlihat atau tercium. Namun, langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati. Air yang baik dan layak minum tidak akan memiliki rasa yang mencolok. Jika air terasa pahit, asin, atau memiliki rasa logam, maka besar kemungkinan terdapat kandungan mineral yang berlebihan.
Rasa asin pada air tanah biasanya disebabkan oleh intrusi air laut, terutama di wilayah yang dekat dengan pesisir. Air yang terasa logam sering kali menandakan kontaminasi dari pipa berkarat atau kandungan besi yang tinggi. Jika rasa air terasa “aneh” sejak tegukan pertama, calon pembeli sebaiknya menghindari konsumsi lebih lanjut dan mempertimbangkan uji laboratorium untuk hasil yang lebih akurat.
Mengecek Tekanan dan Aliran Air di Seluruh Rumah
Kualitas air tidak hanya berkaitan dengan kebersihan, tetapi juga tekanan dan aliran air. Ketika membeli rumah, coba buka semua kran, shower, dan saluran air lainnya untuk mengetahui apakah tekanan air stabil. Tekanan air yang lemah dapat menandakan adanya masalah pada pipa, pompa air, atau pasokan dari PDAM.
Jika rumah menggunakan sumur bor, pompa air harus bekerja optimal untuk menjaga tekanan. Tekanan air yang tidak stabil dapat menjadi tanda bahwa pipa mengalami kebocoran, tersumbat endapan, atau sudah terlalu tua. Selain itu, aliran air yang kecil juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh ruangan yang membutuhkan air benar-benar mendapat aliran yang mencukupi.
Menilai Instalasi Pipa dan Kebersihan Tangki Air
Kondisi instalasi pipa dan tangki air turut mempengaruhi kebersihan air di rumah. Pipa yang sudah berusia puluhan tahun biasanya mulai berkarat dari dalam dan dapat mencemari air dengan partikel kecil yang sulit terlihat. Selain itu, pipa plastik yang kualitasnya rendah juga dapat mengubah rasa air. Calon pembeli harus memeriksa apakah pipa air sudah menggunakan bahan standar seperti PVC berkualitas tinggi atau pipa HDPE yang lebih tahan lama.
Tangki air juga patut diperiksa, terutama jika rumah menggunakan penampungan di atap. Tangki yang lama tidak dibersihkan dapat menjadi sarang lumut dan bakteri. Jika tangki air terlihat kotor, berlumut, atau memiliki banyak endapan, maka kualitas air berpotensi terganggu. Menanyakan kapan terakhir kali tangki dibersihkan juga menjadi langkah penting sebelum memutuskan membeli rumah.
Menguji Endapan dan Kekeruhan pada Air
Untuk mengetahui apakah air mengandung banyak mineral atau kotoran, calon pembeli dapat melakukan uji sederhana dengan menampung air dalam gelas dan membiarkannya selama beberapa jam. Jika setelah dibiarkan muncul endapan berwarna coklat, kuning, atau hitam di dasar gelas, maka air tersebut kemungkinan memiliki kadar mineral tinggi seperti besi atau mangan.
Apabila air terlihat tetap jernih tanpa perubahan warna, maka kualitas air kemungkinan cukup baik. Endapan yang terlalu banyak bisa merusak alat elektronik rumah tangga dan mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Jika uji sederhana ini menunjukkan hasil yang meragukan, melakukan uji laboratorium dapat menjadi langkah lanjutan.
Menanyakan Riwayat Perawatan Instalasi Air kepada Pemilik Rumah
Selain pengecekan langsung, informasi dari pemilik rumah menjadi sumber data yang penting. Calon pembeli bisa menanyakan apakah pernah terjadi masalah pada air sebelumnya, bagaimana kondisi pasokan air dari PDAM, apakah air sumur pernah diuji kualitasnya, serta seberapa sering tangki air dibersihkan.
Informasi riwayat ini membantu calon pembeli memahami apakah rumah tersebut memiliki jejak persoalan terkait air yang dapat muncul kembali di masa depan. Rumah yang rutin melakukan perawatan biasanya memiliki kualitas air yang lebih stabil dan aman.
Mempertimbangkan Uji Laboratorium untuk Hasil Akurat
Jika calon pembeli menginginkan hasil pengecekan yang sangat akurat, mengirim sampel air ke laboratorium adalah langkah terbaik. Uji laboratorium dapat mendeteksi kandungan bakteri, logam berat, pH air, total dissolved solids (TDS), hingga kandungan mineral lain yang tidak terlihat dengan mata.
Langkah ini sangat dianjurkan jika rumah berada di area rawan seperti dekat pabrik, kawasan pesisir, atau dekat tempat pembuangan limbah. Meskipun biaya uji laboratorium dapat bervariasi, hasilnya memberikan kepastian bagi calon pembeli bahwa air memenuhi standar kesehatan dan layak konsumsi.
Mengecek Lingkungan Sekitar yang Berpotensi Mempengaruhi Sumber Air
Lingkungan di sekitar rumah juga berperan besar dalam menentukan kualitas air. Rumah yang berada dekat pembuangan sampah, saluran air kotor, sungai yang tercemar, atau kawasan industri cenderung memiliki potensi kontaminasi air tanah. Jika rumah menggunakan sumur bor, maka kondisi lingkungan menjadi faktor yang sangat penting.
Selain itu, calon pembeli perlu memperhatikan apakah banyak rumah di sekitar yang mengalami masalah air. Dengan memahami kondisi lingkungan sekitar, calon pembeli dapat memperkirakan risiko kualitas air yang mungkin terjadi.
Memastikan Sistem Penyaringan dan Filtrasi Berfungsi Baik
Beberapa rumah sudah dilengkapi dengan filter air, baik di saluran utama maupun di setiap keran. Filter ini biasanya berfungsi untuk menyaring kotoran, pasir, atau logam berat. Jika rumah dilengkapi filter, calon pembeli perlu memeriksa apakah filternya masih bekerja dengan baik dan kapan terakhir diganti.
Filter yang jarang diganti justru dapat menurunkan kualitas air dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Jika instalasi filter terlihat sudah tua atau tidak terawat, maka calon pembeli perlu mempertimbangkan untuk mengganti atau memasang filter baru setelah membeli rumah.
Mengecek kondisi air bersih sebelum membeli rumah adalah langkah penting yang sering diabaikan, padahal air merupakan kebutuhan utama bagi kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Dengan melakukan pemeriksaan mulai dari warna, bau, rasa, tekanan, hingga instalasi pipa, calon pembeli dapat memastikan rumah tersebut benar-benar layak huni.
Selain itu, menilai sumber air, lingkungan sekitar, dan riwayat perawatan menjadi bagian yang tidak kalah penting. Jika diperlukan, uji laboratorium dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan membantu calon pembeli menghindari risiko jangka panjang. Dengan melakukan semua langkah ini, keputusan membeli rumah akan menjadi lebih matang dan aman.
Jika Anda sedang mencari proyek properti primary yang potensial untuk investasi atau tempat tinggal, serahkan pada Ray White Projects Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di Ray White Projects Find a home that suits your lifestyle with Ray White.